Taring, band metal asal Bandung saat menjuarai Wacken Metal Battle Indonesia WMBI 2019 Foto-foto Dok DCDC - Taring, band asal Bandung bakal mewakili Indonesia di ajang festival musik metal terbesar Wacken Open Air WOA Jerman pada 29 Juli–4 Agustus 2019 mendatang. Keberhasilan Taring menjadi wakil Indonesia di salah satu festival musik ekstrim terbesar di dunia itu tak lepas dari proses seleksi yang dilakukan sebelumnya. Lewat ajang Wacken Metal Battle Indonesia WMBI 2019 yang digelar bulan lalu di Dome Balerame Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Taring menjadi yang terbaik di antara 10 finalis. Sembilan finalis lainnya adalah Belantara Bogor, Jawa Barat, Carnivored Tangerang, Banten, Hellcrust DKI Jakarta, Kaluman Bandung, Jawa Barat, Kapital Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Over Power Kediri, Jawa Timur, Paint In Black Metro, Lampung, dan Wafat Surabaya, Jawa Timur. Menyandang titel juara WMBI 2019, Taring pun berhak mewakili Indonesia untuk tampil di WOA Jerman. Tahun ini, 206 band dari 70 kota mengikuti kompetisi musik ekstrim itu dengan masa registrasi sampai penjurian berlangsung selama 3 bulan. Dari 206 band tersebut, kandidat dikerucutkan menjadi 30 besar lalu 10 besar. Finalis yang berhasil melaju ke 10 besar tampil secara live dan satu di antara mereka akan membawa bendera merah putih menuju Jerman. Sekadar informasi nih, WMBI merupakan wadah kompetisi band metal Indonesia yang diinisiasi Djarum Coklat Dot Com DCDC Dreamworld, bekerjasama dengan ATAP Promotions dan The Metal Rebel. Sejak 2016 lalu, DCDC Dreamworld hadir sebagai program khusus DCDC yang memberikan dukungan terhadap musisi independen untuk melebarkan sayap ke kancah internasional. Puluhan musisi dengan berbagai project sudah didukung, mulai dari Bottle Smoker yang melakukan rekaman di jalanan penjuru asia, Burgerkill rekaman orkestra di Praha, Tur Jepang Homogenic, Tur Eropa Jeruji, dan masih banyak lainnya. Ajang WMBI sudah berjalan selama tiga tahun berturut-turut. Di setiap tahun penyelenggaraan WMBI, ratusan band beraliran musik ekstrim dari berbagai daerah di Tanah Air selalu terlibat untuk memperebutkan tiket menuju Wacken, Jerman. Mereka ingin menggebrak panggung Wacken Metal Battle Jerman. Pada WMBI tahun ini para juri yang menentukan pemenang adalah Man Jasad, Arian13 Seringai dan Luuk Van Gestel Doomstar Bookings, Belanda. Mereka menilai seluruh band berdasarkan kualitas karya mereka. Seluruh aktivitas terkait WOA Metal Battle Indonesia 2019 dimonitor tim Steering Committee, yaitu Eben Burgerkill, Addy Gembel Forgotten dan Kimung. Puncak penentuan berlangsung dalam final show WMBI 2019 di mana setiap band diberi waktu 30 menit, masing-masing personel mempersiapkan secara mandiri dan hanya dibantu crew panggung. Ini merupakan simulasi. Situasi seperti itu akan ditemukan di panggung Jerman. Sekitar penonton menjadi saksi pertempuran 10 band yang sangat matang menggebrak panggung final. Selain penampilan dari sepuluh finalis, dua band “alumni” WMBI juga tampil di final yaitu Down For Life dan Jasad. Down For Life adalah pemenang WMBI 2018 yang berhasil meraih peringkat 13 dari 30 band di WOA Metal Battle, Jerman. Sementara Jasad diundang untuk tampil di Wacken Open Air 2018 sebagai salah satu line-up dan mendapatkan respons positif dari ribuan metalheads yang ada di sana. Di atas panggung WMBI, Taring berhasil mengalahkan dirinya sendiri dengan tampil lepas tanpa beban. Penyajian musik, penguasaan panggung, mental, disiplin dengan aturan yang diberikan membuat Taring layak diperhitungkan. Salah satu juri WMBI, Arian Seringai, menilai Taring layak dinobatkan sebagai juara WMBI 2019 dan memiliki potensi besar untuk tampil memukau di ajang WOA Jerman. Ada beberapa syarat yang harus dipatuhi, selain bermain yang baik di atas panggung. Seperti aturan waktu tampil setiap band. Sekitar 20 menit. Juri tentu sangat jeli, tidak boleh kurang atau lebih. “Nah, ketika Taring tampil, semua juri memberi angka besar karena band ini seperti the whole package, genre metalnya kental, lengkap dan bagus. Selain itu, soal manajemen waktu mereka juga sangat teliti,” ujar Arian. Gebeg, drummer Taring, merasa bangga mampu menjadi yang terbaik di ajang WMBI. Ia pun sudah tak sabar dan membayangkan Taring tampil di WOA Jerman dan mengibarkan bendera Merah Putih di sana. “Siapa yang enggak bahagia mendapat kesempatan hebat tampil di Wacken Open Air, festival musik ekstrim terbesar. Ini peluang besar sekaligus tantangan berat bagi kami. Taring tidak akan berhenti sampai di sini saja, kemenangan ini berarti menjadi trigger kami terus menelurkan karya yang lebih baik lagi,” ujarnya. Taring bersama tim DCDC akan berangkat menuju Wacken, Jerman pada 29 Juli–4 agustus 2019. Jadwal yang didapatkan Taring sebagai band yang mewakili Indonesia di panggung WOA Metal Battle adalah tanggal 31 juli 2019. Pada perayaan “30th anniversary” WOA tahun ini ada special treatment yang diberikann kepada band metal battle dari seluruh dunia. Mereka menyiapkan panggung megah yang diberi nama History Stage. Dengan durasi manggung yang lebih lama dibanding tahun-tahun sebelumnya dan juga akses untuk menikmati artis village. brl/red Recommended By Editor Video klip terbaru band trip hop ini syutingnya sampai bertaruh nyawa 5 Penyanyi cantik siap meriahkan WTF 2019, ini tips nonton gratis Ini penyebab aksi di video klip Nalar’ mendulang apresiasi rilis video klip Nalar’, aksi panggung yang penuh keresahan
Wecordially invite you to REMPUG JUKUNG Exhibition, Culinary, Music DATE 24 August 2019 10 AM - 10 PM VENUE Bandung Creative Hub (BCH) Jalan Laswi No. 7 Bandung AGENDA * Intimate Music Concert : - Manshur Angklung - Hujan Esok Hari - Tone Lighter - Second Law - Cracked Eggs - Ever Beat -Jakarta ANTARA - Indonesia pada tahun 2019 tak hanya kedatangan musisi mancanegara yang mengadakan konser tunggal. Berbagai festival musik dengan variasi genre hingga konsep pun ikut meramaikan geliat penggemar musik di Tanah Air. Selain bervariasi, festival musik juga biasanya dihelat lebih dari satu hari dengan pengisi acara yang berbeda, bahkan membawa musisi genre tertentu yang cukup jarang, seperti indie-alternative. Diawali dengan festival musik hutan LaLaLa Festival pada Februari, hingga dentuman keras dari Djakarta Warehouse Project DWP pada Desember, berikut daftar festival musik internasional di Indonesia sepanjang 2019. LaLaLa Festival, 23 Februari 2019 LaLaLa Festival menjadi pembuka rangkaian festival musik di Indonesia. International Forest Music Festival itu dihelat pada 23 Februari 2019 di Orchid Forest Cikole, Bandung, Jawa Barat. Festival musik outdoor tahunan mulai 2016 itu menampilkan Honne, Jeremy Passion, Crush, Sheila On 7, Fourtwnty, sampai Ardhito Pramono. Java Jazz, 1-3 Maret 2019 Pagelaran musik tahunan Java Jazz 2019 digelar selama 3 hari berturut-turut, yakni tanggal 1-3 Maret 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Java Jazz tahun ini diramaikan oleh musisi jazz kenamaan dalam maupun luar negeri. Beberapa musisi jazz mancanegara yang tampil antara lain Raveena, hingga band legendaris TOTO. Penyanyi-penyanyi Indonesia seperti Afgan, Andien, Yura Yunita, Isyana Sarasvati, hingga Kahitna juga ikut meramaikan salah satu festival musik jazz tahunan terbesar di Indonesia itu. Penampilan Band Toto asal Los Angeles dalam ajang BNI Java Jazz Festival 2019 di Jakarta, Minggu 3/3/2019.ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/ama We The Fest, 19-21 Juli 2019 Acara yang telah digelar sejak tahun 2014 ini bisa dibilang selalu dinantikan penikmat musik milenial Indonesia tiap tahunnya. We The Fest WTF menghadirkan musisi lokal dan internasional dengan variasi genre musik. Tahun ini, WTF kembali digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat selama tiga hari pada 19-22 Juli 2019. Sederet bintang tamu kekinian yang meramaikan festival tersebut antara lain Joji, Anne Marie, Alvvays, Cigarettes After Sex, dan Troye Sivan. Hodgepodge Superfest, 31 Agustus-1 September 2019 Bulan selanjutnya, terdapat Hodgepodge Superfest yang digelar di Allianz Ecopark, Ancol, Jakarta pada 31 Agustus-1 September 2019. Pagelaran musik ini bertemakan music, art, and technology, dan dimeriahkan oleh Prophets of Rage, Snow Partol, Phony Ppl, dan The Japanese. Hodgepodge juga menjadi panggung terakhir bagi trio GAC sebelum vakum demi mengejar karir solo masing-masing. Soundrenaline, 7-8 September 2019 Soundrenaline 2019 diadakan selama dua hari pada 7-8 September 2019 di Garuda Wisnu Kencana GWK, Bali. Acara musik tahunan ini menampilkan band asal Inggris Suede dan Primal Scream, serta beberapa musisi lokal seperti RAN, Pamungkas, Steven n Coconuttrez, hingga Shaggy Dog. GUDFEST, 2-3 November 2019 Tahun pertama GUDFEST menampilkan sejumlah penyanyi dan grup internasional seperti New Hope Club, Fur, solois R&B asal Korea Selatan Zion T, dan grup K-pop iKON. Sementara penampil dari Indonesia antara lain Pamungkas, Club 80s, dan lainnya, di komplek Istora Senayan, Jakarta pada 2-3 November 2019. SHVR, 6-7 September 2019 SHVR Ground Festival SGF, festival musik bagi pecinta EDM, dihelat pada 6-7 September 2019 di ICE BSD, Tangerang. Sejumlah musisi internasional dan lokal meramaikan gelaran musik tersebut, di antaranya Afrojack, Cold Blue, Hailee Steinfeld, dan Jeremy Zucker. The '90s Festival, 23-24 November 2019 Acara yang dihelat di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta pada 23-24 November 2019 itu diisi oleh sejumlah musisi luar negeri yang populer bagi generasi 90-an. Ada Hanson, Aqua, Michael Learn To Rock, dan Vertical Horizon. Sementara dari dalam negeri, deretan musisi yang populer di era 1990-an seperti Kla Project, God Bless, Naif, Potret, P Project, Iwa K, Arwana, Tipe-X, Dr PM, Gigi, sampai Sheila On 7. Joyland Festival, 7-8 Desember 2019 Setelah absen beberapa tahun, festival musik Joyland kembali digelar tahun ini. Acara itu digelar di Lapangan Panahan, Senayan selama dua hari, yakni 7-8 Desember 2019. Anna of the North, Hatchie, Frankie Cosmos, dan Yves Tumor merupakan beberapa musikus mancanegara yang memeriahkan panggung Joyland Festival kali ini. Selain itu, pengisi acara dari dalam negeri antara lainNaif, Eva Celia, Washed Out, Frankie Cosmos hingga The Adams. Djakarta Warehouse Project, 13-15 Desember 2019 Akhir tahun ini ditutup dengan festival musik EDM besar lainnya, Djakarta Warehouse Project DWP pada 13-15 Desember 2019. Sejak perhelatan pertamanya pada 2008,DWP terus membawa sejumlah DJ yang tengah naik daun setiap tahunnya. Dan tahun ini, Martin Garrix, Disclosure, Skrillex, R3HAB, sampai Calvin Harris menjadi pengisi acara di festival itu.
Monday April 22, 2019 2019 April 2019 Band Cosplay Free Entry Maid Cafe Obake House Telkom University Nihon No Matsuri 12 28 April 2019 Universitas Telkom Bandung D-7th countdown heading into one of the biggest and most amazing festival in Bandung, Nihon No Matsuri 12!
Jakarta ANTARA - Indonesia pada tahun 2019 tak hanya kedatangan musisi mancanegara yang mengadakan konser tunggal. Berbagai festival musik dengan variasi genre hingga konsep pun ikut meramaikan geliat penggemar musik di Tanah Air. Selain bervariasi, festival musik juga biasanya dihelat lebih dari satu hari dengan pengisi acara yang berbeda, bahkan membawa musisi genre tertentu yang cukup jarang, seperti indie-alternative. Diawali dengan festival musik hutan LaLaLa Festival pada Februari, hingga dentuman keras dari Djakarta Warehouse Project DWP pada Desember, berikut daftar festival musik internasional di Indonesia sepanjang 2019. LaLaLa Festival, 23 Februari 2019 LaLaLa Festival menjadi pembuka rangkaian festival musik di Indonesia. International Forest Music Festival itu dihelat pada 23 Februari 2019 di Orchid Forest Cikole, Bandung, Jawa Barat. Festival musik outdoor tahunan mulai 2016 itu menampilkan Honne, Jeremy Passion, Crush, Sheila On 7, Fourtwnty, sampai Ardhito Pramono. Baca juga Tiket perdana Lalala Fest ludes meski "line up" belum diumumkan Java Jazz, 1-3 Maret 2019 Pagelaran musik tahunan Java Jazz 2019 digelar selama 3 hari berturut-turut, yakni tanggal 1-3 Maret 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Java Jazz tahun ini diramaikan oleh musisi jazz kenamaan dalam maupun luar negeri. Beberapa musisi jazz mancanegara yang tampil antara lain Raveena, hingga band legendaris TOTO. Penyanyi-penyanyi Indonesia seperti Afgan, Andien, Yura Yunita, Isyana Sarasvati, hingga Kahitna juga ikut meramaikan salah satu festival musik jazz tahunan terbesar di Indonesia itu. Penampilan Band Toto asal Los Angeles dalam ajang BNI Java Jazz Festival 2019 di Jakarta, Minggu 3/3/2019.ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/ama Baca juga TOTO tutup pertunjukan istimewa Java Jazz 2019 Baca juga Tinggalkan Java Jazz, Michael Manson ingin lagi rasakan macet Jakarta We The Fest, 19-21 Juli 2019 Acara yang telah digelar sejak tahun 2014 ini bisa dibilang selalu dinantikan penikmat musik milenial Indonesia tiap tahunnya. We The Fest WTF menghadirkan musisi lokal dan internasional dengan variasi genre musik. Tahun ini, WTF kembali digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat selama tiga hari pada 19-22 Juli 2019. Sederet bintang tamu kekinian yang meramaikan festival tersebut antara lain Joji, Anne Marie, Alvvays, Cigarettes After Sex, dan Troye Sivan. Hodgepodge Superfest, 31 Agustus-1 September 2019 Bulan selanjutnya, terdapat Hodgepodge Superfest yang digelar di Allianz Ecopark, Ancol, Jakarta pada 31 Agustus-1 September 2019. Pagelaran musik ini bertemakan music, art, and technology, dan dimeriahkan oleh Prophets of Rage, Snow Partol, Phony Ppl, dan The Japanese. Hodgepodge juga menjadi panggung terakhir bagi trio GAC sebelum vakum demi mengejar karir solo masing-masing. Grup musik Maliq & D'Essentials tampil di Road to Soundrenaline Surabaya, Kamis 22/8/2019 Antara Jatim/Naufal Ammar Soundrenaline, 7-8 September 2019 Soundrenaline 2019 diadakan selama dua hari pada 7-8 September 2019 di Garuda Wisnu Kencana GWK, Bali. Acara musik tahunan ini menampilkan band asal Inggris Suede dan Primal Scream, serta beberapa musisi lokal seperti RAN, Pamungkas, Steven n Coconuttrez, hingga Shaggy Dog. Baca juga Band Britpop 1990an Suede akan hadir di Soundrenalin 2019 Baca juga "Soundrenalin" Ajang Kreativitas Musisi Indonesia GUDFEST, 2-3 November 2019 Tahun pertama GUDFEST menampilkan sejumlah penyanyi dan grup internasional seperti New Hope Club, Fur, solois R&B asal Korea Selatan Zion T, dan grup K-pop iKON. Sementara penampil dari Indonesia antara lain Pamungkas, Club 80s, dan lainnya, di komplek Istora Senayan, Jakarta pada 2-3 November 2019. SHVR, 6-7 September 2019 SHVR Ground Festival SGF, festival musik bagi pecinta EDM, dihelat pada 6-7 September 2019 di ICE BSD, Tangerang. Sejumlah musisi internasional dan lokal meramaikan gelaran musik tersebut, di antaranya Afrojack, Cold Blue, Hailee Steinfeld, dan Jeremy Zucker. The '90s Festival, 23-24 November 2019 Acara yang dihelat di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta pada 23-24 November 2019 itu diisi oleh sejumlah musisi luar negeri yang populer bagi generasi 90-an. Ada Hanson, Aqua, Michael Learn To Rock, dan Vertical Horizon. Sementara dari dalam negeri, deretan musisi yang populer di era 1990-an seperti Kla Project, God Bless, Naif, Potret, P Project, Iwa K, Arwana, Tipe-X, Dr PM, Gigi, sampai Sheila On 7. MLTR saat tampil di The 90s Festival, Jakarta, Minggu 24/11/2019. ANTARA/Yogi Rachman Baca juga Lagu sendu MLTR tuntaskan nostalgia penonton Festival 90an Baca juga Festival 90an, Vertical Horizon sapa penonton "Assalamualaikum" Joyland Festival, 7-8 Desember 2019 Setelah absen beberapa tahun, festival musik Joyland kembali digelar tahun ini. Acara itu digelar di Lapangan Panahan, Senayan selama dua hari, yakni 7-8 Desember 2019. Anna of the North, Hatchie, Frankie Cosmos, dan Yves Tumor merupakan beberapa musikus mancanegara yang memeriahkan panggung Joyland Festival kali ini. Selain itu, pengisi acara dari dalam negeri antara lainNaif, Eva Celia, Washed Out, Frankie Cosmos hingga The Adams. Djakarta Warehouse Project, 13-15 Desember 2019 Suasana dari festival musik Djakarta Warehouse Project DWP 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu 15/12/2019. DWP 2019 menampilkan 69 musisi dari berbagai sub-gendre musik elektronik antara lain, Martin Garrix, Blasterjaxx, Bassjackers, Markus Schulz dan Yellow Claw. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc. Akhir tahun ini ditutup dengan festival musik EDM besar lainnya, Djakarta Warehouse Project DWP pada 13-15 Desember 2019. Sejak perhelatan pertamanya pada 2008,DWP terus membawa sejumlah DJ yang tengah naik daun setiap tahunnya. Dan tahun ini, Martin Garrix, Disclosure, Skrillex, R3HAB, sampai Calvin Harris menjadi pengisi acara di festival itu. Baca juga Festival pencinta musik hip-hop pertemukan musisi Indonesia dan Korea Baca juga Tampil di DWP 2019, Calvin Harris obati rindu penggemar Indonesia Baca juga Martin Solvieg sebut Indonesia selalu ada dalam ingatannyaEditor Maria Rosari Dwi Putri COPYRIGHT © ANTARA 2019
EnjoyLaLaLa Festival to the fullest with keep this in mind: 1. LaLaLa Festival is a Forest Music Festival, so: a. Visitors are expected to be in good health to join LaLaLa Festival as the venue is very large and require hikes. People with physical disabilities, pregnant women, and children under 12 years old are not recommended to join LaLaLa
BANDUNG– Rawayan West Java World music festival bakal digelar di Bandung, Jawa Barat pada 21 September 2019. Festival itu dikenal dengan Rawayan World Music Festival Jawa Barat. Public Relations Angklung Udjo, Robby Murfi mengatakan, festival musik yang berbasis seraya kultural itu bakal ditayangkan yang nantinya berkolaborasi dengan musik modern. Tujuannya adalah menanamkan nilai-nilai lingkungan hidup bersama kearifan lokal yang disediakan tanah Sunda. “Rawayan World Music Festival Jawa Barat ini adalah kegiatan musik kolaboratif yang mengusung genre musik dunia sebagai tema utama, digabungkan dengan atmosfer planet hijau nan asri sebagai salah satu citra dan magnet yang disediakan oleh Bumi Parahyangan,” ujar Robby di Saung Angklung Udjo, Selasa 17/9. Dia menjelaskan, Saung Angklung Udjo sebagai etalase budaya Sunda sebagai panitia pelaksanaan festival tersebut. “Pada kali ini akan mengadakan program pengaktifan ekosistem Jawa Barat yang melibatkan kegiatan kolaborasi dalam bentuk Festival Musik Dunia yang menawarkan atmosfir tujuan hijau nan asri sebagai salah satu gambar dan magnet yang disediakan oleh Bumi Parahyangan, disertai dengan musik dunia Rawayan Jawa Barat,” sebutnya. Kata dia, pihaknya menjembatani dan berpindah ke lokal yang ada di Jawa Barat termasuk budaya Sunda dengan dunia milenial dan dunia Internasional adalah salah satu cara untuk mengembangkan ekosistem masyarakat dalam beberapa aspek. “Untuk mewujudkan hal ini, dalam Rawayan ini kami meminta untuk mengharmonikan hubungan kearifan lokal dengan dunia internasional agar terciptanya berita baik bagi dunia dan pembangunan ekosistem masyarakat sesuai dengan Kebon Udjo yang signifikan,” bebernya. Diketahui, Saung Angklung Udjo yang berdiri sejak tahun 60-an, memiliki tanggung jawab atas pemberian masa depan bangsa. Bersama dengan mitra, Saung Angklung Udjo berinisiatif untuk turut serta membangun citra Bumi Parahyangan sebagai tujuan wisata yang hijau dan asri serta memperkenalkan kehangatan masyarakat Jawa Barat melalui kebesaran filosofi dan nilai kearifan lokal yang terkandung pada seni budaya musik. “Sesuai dengan prinsip pendiri Saung Angklung Udjo Simpan yang lama dan buat yang baru’ menjadi dasar bagi kami untuk melakukan kegiatan kolaborasi dalam bentuk Festival Musik Dunia,” urainya. Halaman 1 2
ForumFilm Bandung (FFB) bekerja sama dengan Pemprov Jabar telah menggelar malam penganugerahan Festival Film Bandung 2019 di Parahyangan Convention Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kab. Bandung Barat, Jumat (22/11/2019). Penata Musik Terpuji Film Bioskop: Andhika Triyadi - Suzzanna: Bernapas dalam Kubur
Minggu, 24 Februari 2019 1956 WIB La la La Fest di Orchid Forest Cikole Bandung dok Kemenpar Iklan Bandung - Sabtu, 23 Februari 2019, Hutan Pinus di Kawasan Cikole Bandung yang telah disulap jadi tempat pariwisata destinasi digital, ini riuh rendah oleh konser musik yang bernuansa milenial, LaLaLa juga Wisata ke Bandung, Jangan Lupa Mampir di Taman DilanAtraksi lampu sorot membuat cahaya warna-warni menarik perhatian ke arah batang-batang pinus sehingga suasana semakin romantis. “LaLaLa Fest 2019” sendiri sukses memikat ribuan pengunjung. Sebanyak 17 ribu tiket ludes terjual. Pengunjung yang hadir dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang telah disediakan seperti menikmati berbagai kuliner hingga tenda camp untuk di Lala La Festival, Orchid Forest Cikole, 23 Feb 2019 Dok. KemenparRata-rata pengunjung yang hadir adalah generasi millenial. Mereka tampak bernyanyi dan menari bersama menikmati alunan hingga hentakan musik para musisi pengisi acara di antaranya “Honne" dan “Sheila On 7”. Seperti dipaparkan dalam rilis dari Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Kemenpar, 23 Februari 2019, udara malam Cikole yang dingin justru menjadi daya tarik tersendiri mengingat banyak wisatawan yang datang justru mencari kesegaran hawa dingin yang hampir tak bisa didapatkan sehari-hari di kota Arief Yahya di Lala La Festival, Orchid Forest Cikole, 23 Feb 2019 Dok. KemenparDisebutkan pula bahwa Menpar Arief Yahya yang hadir saat itu mengapresiasi kesuksesan konser musik “LaLaLa Fest” tersebut. “Apresiasi besar untuk Orchid Forest, Cikole. Konser musik di destinasi digital dan di tengah hutan ini konsepnya bagus sekali. Pengunjung yang datang sangat antusias,” kata Arief Yahya saat satu pertunjukan di Lala La Festival, Orchid Forest Cikole, 23 Feb 2019 Dok. KemenparDitambahkan juga bahwa terselenggaranya “LaLaLa Fest” ini merupakan salah satu pengembangan yang kreatif karena dikemas secara kekinian dan berkelas “Keinginan generasi milenial maupun individu yang senang 'berbagi' di media sosial menjadi potensi baik untuk meningkatkan pariwisata dunia digital ini,” kata juga Bukan Taman, Ini Konsep Pojok Dilan Kata Ridwan Kamil Artikel Terkait Kata Otorita IKN dan Praktisi soal Pariwisata IKN yang Bakal Dikembangkan seperti Bali 7 jam lalu Jokowi Segera Cabut Status Pandemi, Ekonom Beberkan Sektor Bisnis yang Bakal Bangkit 11 jam lalu Daftar Makanan Khas Bandung yang Melegenda, Layak Dicoba Saat Berkunjung 16 jam lalu BRIN dan Populix Kerja Sama Riset Budaya Ilmiah di Kalangan Milenial dan Gen Z 1 hari lalu Pemilu 2024, Ketua BEM UI Sayangkan Belum Adanya Caleg dan Capres yang Bicara Soal Generasi Muda 1 hari lalu Terkini IKN Dikembangkan seperti Bali Ini Kata Praktisi Pariwisata, Tiket Konser Charlie Puth Dibuka 15 Juni 2 hari lalu Rekomendasi Artikel Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini. Video Pilihan Kata Otorita IKN dan Praktisi soal Pariwisata IKN yang Bakal Dikembangkan seperti Bali 7 jam lalu Kata Otorita IKN dan Praktisi soal Pariwisata IKN yang Bakal Dikembangkan seperti Bali Otorita IKN menyebut pariwisata di IKN akan dikembangkan seperti Bali. Namun, praktisi pariwisata sebut Kaltim berbeda dengan Bali. Jokowi Segera Cabut Status Pandemi, Ekonom Beberkan Sektor Bisnis yang Bakal Bangkit 11 jam lalu Jokowi Segera Cabut Status Pandemi, Ekonom Beberkan Sektor Bisnis yang Bakal Bangkit Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies Celios, Bhima Yudhistira, mengatakan sejumlah sektor bisnis akan bangkit setelah pandemi berakhir. Daftar Makanan Khas Bandung yang Melegenda, Layak Dicoba Saat Berkunjung 16 jam lalu Daftar Makanan Khas Bandung yang Melegenda, Layak Dicoba Saat Berkunjung Berikut daftar makanan khas Bandung yang layak untuk Anda coba. Rasakan keunikan cita rasa dari nasi timbel, batagor, surabi, hingga cuanki. BRIN dan Populix Kerja Sama Riset Budaya Ilmiah di Kalangan Milenial dan Gen Z 1 hari lalu BRIN dan Populix Kerja Sama Riset Budaya Ilmiah di Kalangan Milenial dan Gen Z Kolaborasi BRIN dan Populix untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan riset dengan cara mengoptimalkan teknologi dalam proses pengumpulan data. Pemilu 2024, Ketua BEM UI Sayangkan Belum Adanya Caleg dan Capres yang Bicara Soal Generasi Muda 1 hari lalu Pemilu 2024, Ketua BEM UI Sayangkan Belum Adanya Caleg dan Capres yang Bicara Soal Generasi Muda Ketua BEM UI mengkritik para caleg dan capres yang akan maju pada Pemilu 2024 karena belum berbicara soal isu-isu yang menjadi perhatian generasi muda Terkini IKN Dikembangkan seperti Bali Ini Kata Praktisi Pariwisata, Tiket Konser Charlie Puth Dibuka 15 Juni 2 hari lalu Terkini IKN Dikembangkan seperti Bali Ini Kata Praktisi Pariwisata, Tiket Konser Charlie Puth Dibuka 15 Juni Praktisi pariwisata merespons rencana Otorita IKN Nusantara mengembangkan pariwisata dan ekonomi lokal di IKN. IKN Bakal Dikembangkan seperti Bali, Praktisi Pariwisata Kalimantan Berbeda dengan Bali 2 hari lalu IKN Bakal Dikembangkan seperti Bali, Praktisi Pariwisata Kalimantan Berbeda dengan Bali Praktisi pariwisata menyebut pariwisata dan ekonomi lokal di IKN sangat potensial. Namun, karakteristik Kalimantan berbeda dengan Bali. Menparekraf Sandiaga Berpesan Semua Harus Ikut Cawe-cawe Mengelola Desa Wisata 3 hari lalu Menparekraf Sandiaga Berpesan Semua Harus Ikut Cawe-cawe Mengelola Desa Wisata Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan pengelolaan desa wisata, termasuk Desa Wisata Pekunden, Kabupaten Banyumas harus melibatkan berbagai pihak. Nasib Satwa di Bandung Zoo Terkait Rencana Penyegelan Pemkot Bandung 4 hari lalu Nasib Satwa di Bandung Zoo Terkait Rencana Penyegelan Pemkot Bandung Pemerintah Kota Bandung menyiapkan berbagai rencana langkah kerja sama pengelolaan kebun binatang Bandung Zoo.. Kebutuhan Infrastruktur Digital Kian Besar, Data Center yang Efisien dan Berkelanjutan jadi Makin Penting 5 hari lalu Kebutuhan Infrastruktur Digital Kian Besar, Data Center yang Efisien dan Berkelanjutan jadi Makin Penting Kebutuhan infrastruktur digital terus semakin besar, sehingga mendorong pembuatan data global juga tumbuh secara eksponensial.
Jakarta Agustus 2019. Rekor baru terukir di perheletan akbar Gathering Nasional My Trip My Adventure ke-5. slogan yang pas untuk konser musik tahunan SMA Negeri 2 Bandung atau lebih dikenal dengan from two with love ( F2WL). Setiap tahun nya, acara Jazz Goes To Campus diadakan untuk menghadirkan festival music jazz yang dapat dinikmati
MUSIK, – Kalau bicara tentang Bandung pasti tidak akan pernah ada habisnya, mulai dari kuliner, wisata, sampai acara musik seringkali digelar di kota ini. Kali ini tim Infobdg akan sedikit membahas festival musik yang sering digelar di Bandung. Mungkin Wargi Bandung pernah datang ke salah satu acara ini, atau bahkan semuanya pernah kamu datangi? Berikut beberapa festival musik besar yang sering diadakan di Bandung sebelum pandemi. Kick Fest Salah satu acara yang menghadirkan beragam band ini selalu digelar setiap tahunnya. Selain menghadirkan acara musik, Kick Fest juga menjadi festival fashion karena menghadirkan banyak brand-brand lokal keren yang menyuguhkan beragam diskon. Acara ini pun digelar dari tahun ke tahun dengan berbagai inovasi, bahkan beberapa kali penyelenggaraannya digelar di tempat yang berbeda. Selain digelar di kota Bandung Kick Fest juga dihadirkan di kota lainnya, salah satunya di kota Malang. Kampoeng Jazz sumber google Acara ini bisa dibilang sebagai salah satu acara musik Jazz besar di Indonesia. Kampoeng Jazz diadakan oleh Universitas Padjajaran, lebih tepatnya dipelopori oleh BEM Fakultas Hukum Unpad. Selain menghadirkan banyak musisi Jazz tanah air acara ini juga menghadirkan beberapa musisi mancanegara seperti Copeland, Renee Olstead, dan masih banyak lagi yang lainnya. Hellprint Yang satu ini adalah hajatan para pecinta musik “bawah tanah”. Bagaimana tidak, di festival yang satu ini puluhan band beraliran cadas hadir dan menghibur para penikmatnya. Acara ini selalu rutin diadakan setiap tahunnya sebelum masa pandemi. Dengan bertemakan acara musik underground, festival ini selalu dihadiri oleh ribuan penikmatnya. Meskipun begitu acara ini juga sempat digelar di masa pandemi dengan konsep virtual concert. LaLaLa Festival Sumber tribunnews Festival yang ini mungkin bisa dibilang baru. Pertama kali digelar pada tahun 2016, acara ini sukses menarik banyak peminat untuk menyaksikan para penampil di sana. Acara ini menyuguhkan nuansa yang berbeda karena diadakan di hutan. Lalala Fest juga disebut sebagai The First International Forest Festival in Indonesia. Di tahun peratamanya Lalala Fest sukses menghadirkan artis internasional Kodaline untuk menghibur para penggemarnya. Playlist Festival Sumber creativedisc Yang terakhir adalah satu festival yang teranyar digelar di Bandung. Acara ini berlangsung di tahun 2019 sebelum masa pandemi datang. Di isi dengan penampil top tanah air, Playlist Festival sukses menghibur para pengunjungnya. Diantaranya para penampil di acara itu adalah Maliq and D’Essentials, Raisa, dan Glenn Fredly. Salah satu festival musik besar ini diadakan di lapangan Pussenif Bandung, tempat yang sering juga dijadikan venue acara musik lainnya. Nah Wargi Bandung, kira-kira selanjutnya setelah semua menjadi baik lagi kamu mau datang ke acara yang mana? Mari kita berdoa agar segala keadaan menjadi baik kembali dan kita bisa kembali datang ke acara musik yang seru.
FybPly.